Hai, Kali ini gua akan bercerita yang masih lanjutan dari cerita "Truth or Dare" kemarin..
Pagi itu amat ceria sekali dan mungkin menjadi salah satu pagi terindah dalam hidupku, karena pagi itu ku menemukan surat dikolong mejaku dari secret admirerku yang entah siapa dia dan juga pagi itu pula kelas kami kedatangan Bidadari dari surga namanya Yuka alias Yulia Kastella yang jelas bukan saudara kandung dari artis Bopak Kastello.
Pagi itu mungkin jadi hari yang paling mengharukan pula bagi Emant, entah kenapa sejak Yuka datang dan memperkenalkan diri dan memilih duduk disampingnya, Ia seakan menemukan sesuatu yang hilang dalam dirinya entah apa itu.
*Teeeett Teeeeettt Teeeeett Bel berbunyi tanda kami dipersilahkan istirahat, "eh Kekantin, sekalian Main ToD yuk" ajak ku kepada daffa dan yoka, "ayok ayook!" dengan semangatnya daffa mengiyakan ajakan ku disusul anggukan lemas dari yoka yang seperti bukan dirinya, "Emant Ikut gak ayo!" Ajak daffa yang membuat kami menengok Emant yang masih duduk di samping yuka si murid baru sambil memegang tangan Yuka yang di tempel kearah jantungnya seakan ingin menunjukan bahwa jantungnya berdetak hanya untuk Yuka, aku dan Daffa kaget bukan main melihatnya, "BUSET! anak baru lu godain aja mant" kataku terkejut disusul dengan anggukan heran dari daffa. "oh iya yuka ini temen temen aku, yang ini Bek , yang ini Daffa, dan yang itu Yo...." emant terhenti sambil celingak celinguk mencari sesuatu "Yoka mana??" tanya emant bingung, "paling ke Firli" timpal Daffa sambil terus berjabat tangan dengan yuka hingga Emant menepak tangannya, "kantin yuk Laper nih, mpok tika udah kangen kali ama kite ahaha Yuka kalo mau ikut, ikut aja yuk" ajakku "iya, yuk bek. mant, daf aku juga udah laper" ujar Yuka tanda setuju dan tanpa banyak omong lagi kami semua ke kantin.
"nih makanannya" seraya menyuguhkan kami ber 4 nasi dan ayam bakar khas mpok Tika, "eh, sambil makan main tod seru nih" kata daffa "hemm boleh tuh, mpok tika ikut aja sini" ajakku kepada mpok tika yang memang baru selesai menutup kantinya karena makanannya telah habis terjual, "Maen apaansih tong? yang kata puter botol itu yak? boleh tuh emang cara maennya begimana ajarin mpok dong" cerocos mpok tika yang terlihat antusias ingin bergabung dengan game ini, setelah emant jelaskan cara bermainnya kepada mpok tika lalu botol pun diserahkan kepada ku untuk memilih siapa yang akan menjadi korban pertama, kuputar botol sekencang yang kubisa dan setelah beberapa detik kemudian botol mulai melambat dan siap menunjuk korbannya dan kali ini yang menjadi korbannya adalah mpok tika, "nah mpok sekarang mpok pilih Truth atau Dare" tanya ku kepada mpok tika yang terlihat kagok, "hmm apa yak mpok pilih ntuth aja dah bek yang disuruh jujur" katanya sambil menggaruk garuk kepala, "truth mpok truth bukan ntut-_-, mpok katanya udah cerai ya sama mantan suami mpok, dia itu siapa sih mpok? trus mpok punya anak? siapa namanya? kok gak diajak kesini?" tanya ku berkali kali karena itu yang terlintas ada di otakku, "bujut banyak bet nanyanya lu tong, namanya Pak Ghio guru galak kalian disekolah ini, mpok punya anak namanya Tika, dia seumuran sama kalian sebenernya nama mpok Nani karena mpok sayang sama Tika siapa tau namanya bawa hoki jadi mpok make nama di papan kantinnya mpok tika jadi terkenalnya mpok tika bukan mpok nani hehe ntar mpok kenalin sama anak mpok dah" ucap mpok tika alias mpok Nani menjelaskan segalanya dengan panjang lebar hingga makanan dan minuman kami habis, saat mpok tika ingin memutar botol bel masuk berbunyi dengan samar samar, "yaah mpok besok lagi dah kita ada pelajarannya pak Ghio" sedikit nada menyesal " iye tong kaga papa" ujar mpok tika yang langsung merapihkan piring bekas kami.
*DUG DUG DUG "Bek bangun oi buka pintunya buruaan!!!" suara ketukan pintu kamar ku disusul dengan teriakan daffa yang memecah keindahan mimpiku, kuterbangun dengan rada beler sedangkan daffa masih berisik berusaha terus memaksa masuk kamarku ini. "ini orang gila apa emang gak punya otak hari minggu masih jam 7 dia udah gedor gedor kamar orang" umpatku dalam hati.
*Kreeeaaakk suara khas pintu tua yang sendinya lama tak diberi pelumas, "khuanaphaa dhuaff?" tanyaku sambil menguap depan mukanya, dengan sigap daffa menutup hidungnya "buset, napas lu bau serigala. eh Bek lu liat Yoka ga?" tanya Daffa sedikit menengok ke dalam kamarku, "kaga gua aja baru bangun peak, emang kenapa?" tanya ku balik, "Si yoka dari kemaren belum pulang kerumah emaknya nelpon gua tadi pagi.." jelas daffa yang langsung membuat ku sadar bahwa aku semalam ingin mengirim pesan terhadap yoka dan setelah kulihat hape ku, "Loh? gua lupa mencet send buat kirim sms gua ke yoka, eh btw gua dpt sms dari yoka nih daff" langsung kubuka pesan tersebut,
yang berisi "Bek, gua minta maaf kalo gua ada salah sama lo dan yang lain, maaf kemaren untuk pertama kalinya kita gak main ToD ber 4 lagi dan gua minta maaf kalo selama gua hidup udah sering nyusahin lo dan yang lainnya, Gua di putusin Firli dan rasanya sakit banget hati gua sebenernya gua udah coba jelasin tapi karena dia gak bisa terima penjelasan gua ya gua lebih milih jalan ini gak ada artinya gua hidup lagi, dan gua pengen untuk terakhir kalinya gua ngeliat kalian walaupun setelah itu gua akan mati di gedung tempat kita biasa ngehabisin waktu kita bersama cepat datang ya kawan, atau gua akan mati tanpa ngeliat kalian lagi".
To Be Continue
Budayakan Komen^^
[ Read More ]
Pagi itu amat ceria sekali dan mungkin menjadi salah satu pagi terindah dalam hidupku, karena pagi itu ku menemukan surat dikolong mejaku dari secret admirerku yang entah siapa dia dan juga pagi itu pula kelas kami kedatangan Bidadari dari surga namanya Yuka alias Yulia Kastella yang jelas bukan saudara kandung dari artis Bopak Kastello.
Pagi itu mungkin jadi hari yang paling mengharukan pula bagi Emant, entah kenapa sejak Yuka datang dan memperkenalkan diri dan memilih duduk disampingnya, Ia seakan menemukan sesuatu yang hilang dalam dirinya entah apa itu.
*Teeeett Teeeeettt Teeeeett Bel berbunyi tanda kami dipersilahkan istirahat, "eh Kekantin, sekalian Main ToD yuk" ajak ku kepada daffa dan yoka, "ayok ayook!" dengan semangatnya daffa mengiyakan ajakan ku disusul anggukan lemas dari yoka yang seperti bukan dirinya, "Emant Ikut gak ayo!" Ajak daffa yang membuat kami menengok Emant yang masih duduk di samping yuka si murid baru sambil memegang tangan Yuka yang di tempel kearah jantungnya seakan ingin menunjukan bahwa jantungnya berdetak hanya untuk Yuka, aku dan Daffa kaget bukan main melihatnya, "BUSET! anak baru lu godain aja mant" kataku terkejut disusul dengan anggukan heran dari daffa. "oh iya yuka ini temen temen aku, yang ini Bek , yang ini Daffa, dan yang itu Yo...." emant terhenti sambil celingak celinguk mencari sesuatu "Yoka mana??" tanya emant bingung, "paling ke Firli" timpal Daffa sambil terus berjabat tangan dengan yuka hingga Emant menepak tangannya, "kantin yuk Laper nih, mpok tika udah kangen kali ama kite ahaha Yuka kalo mau ikut, ikut aja yuk" ajakku "iya, yuk bek. mant, daf aku juga udah laper" ujar Yuka tanda setuju dan tanpa banyak omong lagi kami semua ke kantin.
"nih makanannya" seraya menyuguhkan kami ber 4 nasi dan ayam bakar khas mpok Tika, "eh, sambil makan main tod seru nih" kata daffa "hemm boleh tuh, mpok tika ikut aja sini" ajakku kepada mpok tika yang memang baru selesai menutup kantinya karena makanannya telah habis terjual, "Maen apaansih tong? yang kata puter botol itu yak? boleh tuh emang cara maennya begimana ajarin mpok dong" cerocos mpok tika yang terlihat antusias ingin bergabung dengan game ini, setelah emant jelaskan cara bermainnya kepada mpok tika lalu botol pun diserahkan kepada ku untuk memilih siapa yang akan menjadi korban pertama, kuputar botol sekencang yang kubisa dan setelah beberapa detik kemudian botol mulai melambat dan siap menunjuk korbannya dan kali ini yang menjadi korbannya adalah mpok tika, "nah mpok sekarang mpok pilih Truth atau Dare" tanya ku kepada mpok tika yang terlihat kagok, "hmm apa yak mpok pilih ntuth aja dah bek yang disuruh jujur" katanya sambil menggaruk garuk kepala, "truth mpok truth bukan ntut-_-, mpok katanya udah cerai ya sama mantan suami mpok, dia itu siapa sih mpok? trus mpok punya anak? siapa namanya? kok gak diajak kesini?" tanya ku berkali kali karena itu yang terlintas ada di otakku, "bujut banyak bet nanyanya lu tong, namanya Pak Ghio guru galak kalian disekolah ini, mpok punya anak namanya Tika, dia seumuran sama kalian sebenernya nama mpok Nani karena mpok sayang sama Tika siapa tau namanya bawa hoki jadi mpok make nama di papan kantinnya mpok tika jadi terkenalnya mpok tika bukan mpok nani hehe ntar mpok kenalin sama anak mpok dah" ucap mpok tika alias mpok Nani menjelaskan segalanya dengan panjang lebar hingga makanan dan minuman kami habis, saat mpok tika ingin memutar botol bel masuk berbunyi dengan samar samar, "yaah mpok besok lagi dah kita ada pelajarannya pak Ghio" sedikit nada menyesal " iye tong kaga papa" ujar mpok tika yang langsung merapihkan piring bekas kami.
"Bapak akan absen kalian ya mulai dari Abel Febriansyah...." ucap pak ghio seraya lanjut mengabsensi murid murid di kelas kami, "*woi bek woi, si Yoka kemana?" tanya emant dengan nada pelan yang kubalas hanya dengan mengangkat kedua bahu ku menandakan aku tak tau dimana dia, lalu Ruth langsung bertanya "emang lu bertiga lagi ada masalah sama yoka ya? tadi gua liat dia keluar sekolah sambil bawa tas mukanya kaya orang depresi berat tuh", "ah bercanda aja lu Yoka gamungkin depresi" jawabku membantah apa yang dikatakan Ruth. "Yoka? Yoka? Yoka tidak ada? kemana dia, ada yang melihat?" tanya pak Ghio yang kebingungan, "Yoka tadi pulang pak mungkin sakit" Jawab Ruth membalas pertanyaan dari pak Ghio. dan hari pun berlalu.
Malam Harinya kucoba tanyakan kepada Yoka kemana dia, dan apa yang dikatakan Ruth itu benar?*DUG DUG DUG "Bek bangun oi buka pintunya buruaan!!!" suara ketukan pintu kamar ku disusul dengan teriakan daffa yang memecah keindahan mimpiku, kuterbangun dengan rada beler sedangkan daffa masih berisik berusaha terus memaksa masuk kamarku ini. "ini orang gila apa emang gak punya otak hari minggu masih jam 7 dia udah gedor gedor kamar orang" umpatku dalam hati.
*Kreeeaaakk suara khas pintu tua yang sendinya lama tak diberi pelumas, "khuanaphaa dhuaff?" tanyaku sambil menguap depan mukanya, dengan sigap daffa menutup hidungnya "buset, napas lu bau serigala. eh Bek lu liat Yoka ga?" tanya Daffa sedikit menengok ke dalam kamarku, "kaga gua aja baru bangun peak, emang kenapa?" tanya ku balik, "Si yoka dari kemaren belum pulang kerumah emaknya nelpon gua tadi pagi.." jelas daffa yang langsung membuat ku sadar bahwa aku semalam ingin mengirim pesan terhadap yoka dan setelah kulihat hape ku, "Loh? gua lupa mencet send buat kirim sms gua ke yoka, eh btw gua dpt sms dari yoka nih daff" langsung kubuka pesan tersebut,
yang berisi "Bek, gua minta maaf kalo gua ada salah sama lo dan yang lain, maaf kemaren untuk pertama kalinya kita gak main ToD ber 4 lagi dan gua minta maaf kalo selama gua hidup udah sering nyusahin lo dan yang lainnya, Gua di putusin Firli dan rasanya sakit banget hati gua sebenernya gua udah coba jelasin tapi karena dia gak bisa terima penjelasan gua ya gua lebih milih jalan ini gak ada artinya gua hidup lagi, dan gua pengen untuk terakhir kalinya gua ngeliat kalian walaupun setelah itu gua akan mati di gedung tempat kita biasa ngehabisin waktu kita bersama cepat datang ya kawan, atau gua akan mati tanpa ngeliat kalian lagi".To Be Continue
Budayakan Komen^^










.jpg)