Truth or Dare, sebuah permainan gila yang menyeret kami pada kejadian seperti ini.
[ Read More ]
Yoka salah satu sahabat kami, memutuskan untuk berpamitan, ya dia ingin berpamitan kepada kami untuk mengakhiri hidupnya dengan cara lompat dari atas gedung yang biasa kami tempati untuk sekedar melepas penat.
yoka melakukan itu karena permainan truth or dare kami beberapa hari yang lalu yang membua wanita satu satunya yang ia cintai memutuskan untuk pergi dari hidupnya karena tak sengaja mendengar kejujuran Yoka kemarin, yoka berkata kalau semua cintanya itu awalnya terpaksa tapi ternyata dia malah mencintai Firli segenap hatinya tapi belum habis Firli mendegar semua yang dikatakan Yoka dia pergi dengan air mata yang bercucuran.
Pagi menjelang siang itu Emant,dan Daffa pergi kegedung itu sesuai permintaan Yoka, sesampainya disana kulihat dia duduk dipinggir gedung tersebut dan menghadap langit.
"Yoka!" teriak Emant dan Daffa bersamaan.
"Persahabatan kita indah ya Mant,Daf bahkan saat terakhir gua aja lo berdua masih nyempetin untuk bersama gua disini walaupun gua tau lo berdua ada kesibukan hari ini, gua beruntung punya sahabat kek kalian, makasih ya. Oh ya kemana Beck? apa kalian gak kasih tau dia karena takut penyakitnya kambuh lagi? haha kalian kasih tau pun gua yakin penyakitnya gak bakal kambuh lagi, karena diakan orangnya tenang dan gak cepet panik haha" setelah berkata seperti itu lalu dia menoleh kearah Emant dan Daffa dengan mata bengkak dan dipipi kirinya masih ada air mata yang terus terjun bebas dari matanya.
"Yok plis kenapa mau udahin hidup lu sih?"tanya emant
"Yok lo pikir dengan udahin gini semuanya baik baik aja?, gimana dengan nyokap lo? dan gimana dengan kita? gimana dengan Firli? tanya Daffa bak menanyakan keseorang maling kutang.
belum sempat Yoka menjawab semua pertanyaan itu aku datang dengan membawa Firli.
"Yoka! Gua udah jelasin semuanya ke Firli, gua jelasin soal kemarin, tentang semua kejujuran lu kemarin, jadi please..." Ucapku yang berusaha menjelaskan kepada Yoka yang langsung dipotong Firli
"Jadi please, jangan tinggalin aku, aku mohon!" ujar Firli memohon
"Fir... Maaf aku udah buat kamu nangis, maaf aku buat kamu khawatir, aku gabisa kehilangan kamu lagi Fir" ucap Yoka yang langsung berlari memeluk Firli dan menghapus air matanya yang membasahi pipinya
"Udah intinya kita bisa sama sama lagi ye kan? Gak ada yang kurang 1 orang pun hahaha" kata Emant sambil merangkul aku dan Daffa
"Iyatuh betul, yaudah karena kita mumpung disini mending kita main ToD aja? Yuk yuk!" Ujar Daffa pada kami berempat
"Boljug tuh!" Kata Emant
"Yuk duduk disitu" ajak Emant
Lalu setelah semua diposisi masing masing, Daffa memutar botol kosong yang tergeletak ditanah.
Botolpun berputar kencang searah jarum jam, makin lama botol itu semakin pelan dan semakin lama botol itu mengarah kearah...
(Continue)





