Memimpikan sesuatu yang tak mungkin terfikir logika sekalipun, pasti hanyalah menjadi sebatas hayalan, bagaimana jika semua itu nyata?
*kilas balik*
Saat itu aku sedang diperpustakaan hendak mencari refrensi untuk skripsiku, tak kusangka aku bertemu seseorang yang tak asing dilihat oleh bola mata ini.
Aku tak percaya, dia benar ada, gadis didalam mimpiku, gadis yang selalu hadir dalam setiap khayal tidurku saat senja, kali ini dia ada didepanku menatapku membuatku terdiam, tapi belum habis lamunanku, dia bertanya kepadaku "ada yang bisa saya bantu kak?",
Kuping ini merasa tak asing dengan suara itu pernah kudengar dialam bawah sadarku, "eh.. Anu.. Ngg.. Sa.. Sa... Saya mau cari.. Anu.. Apa tuh namanya.. Hmm.. Buku tentang cinta.. Eh maksudnya buku tentang kedokteran" lidahku terasa kaku, sulit dipercaya sekujur tubuhku merasa bergetar melihat dirinya, bodohnya lagi untuk apa aku mencari buku tentang kedokteran padahal aku bahkan bukan dijurusan kedokteran. "Hihi, masnya gagap nih" dia meledekku dan aku hanya bisa senyum senyum sambil garuk garuk kepala, lalu ia menyodorkan 2 buku padaku lalu ia bertanya "mau buku yang kedokteran hewan atau manusia?", karena aku bukan anak kedokteran jadi ya aku minta maaf dan batal untuk pinjam buku itu lalu aku keluar perpus dan berjalan sambil sedikit menoleh kearah perpus dan kulihat dia masih sedikit tersenyum mungkin karena bicaraku yang kedengaran bodoh tadi.
Senja pada hari itu aku tak bisa tidur, karena masih memikirkan gadis itu, kenapa dia bisa kumimpikan dalam tidurku? Bahkan aku belum pernah mengenalnya dan sebelum aku melihatnya hari ini pun kenapa dia bisa hadir didalam mimpi itu? Haruskah esok kutanya padanya? Tapi bagaimana jika aku malah terlihat seperti orang aneh dan malah dijauhi olehnya?, pertanyaan pertanyaan itu selalu berlalu lalang dalam otakku.
*keesokan harinya*
Pagi itu aku coba kembali lagi kesana, ya tentu bukan untuk mencari buku lagi tapi coba untuk bicara dengannya, tapi saat aku sampai, dia tak ada disana, ku tanya pada petugas penjaga perpustakaan dia bilang hari ini dia berhenti bekerja disini, dan dengan alasan ada keperluan dengannya aku meminta alamat rumahnya, dan langsung ke rumahnya.
Setelah sampai pada alamat yang tertulis, aku sedikit agak tercengang melihat rumah itu rumah yang mirip sekali dengan yang ada dimimpiku, didepan rumahnya ada penjaga 1 orang, dan setelah menjelaskan maksud kedatanganku pada penjaga tersebut,ku disuruh tuhggu dan ia masuk kedalam, mungkin dia minta izin pada si pemilik rumah, tak lama kemudian penjaga itu keluar dan mempersilahkan kumasuk dan dia bilang aku ditunggu halaman belakang.
Sampaiku dihalaman belakang, aku coba melihat sekitar, dan aku terkejut segalanya sangat sama dengan apa yang kumimpikan dan kucoba mencubit diriku untuk membuktikan ini bukan mimpi, lalu terdengar suara yang menyuruhku duduk dibangku disebelah kiri meja lau ia berkata "hey,apa kamu kesini ingin menanyakan sesuatu?, apa soal mimpimu? Benar?" Sungguh apa yang ia katakan aku tak mampu menjawabnya hanya anggukan kepala yang menandakan tanda benar, setelah sedikit menenangkan diri aku berusaha berkata "kenapa kau tau tentang mimpiku? Dan bisakah kau jel..." Belum tamat ku bertanya dia menaruh telunjuknya didepan bibirnya dan berkata
"ssst! aku tau, baiklah kita mulai dari awal ya, kenalin namaku Teresa, maaf aku sudah mengganggu tidurmu dan..." Lalu kupotong kata katanya dan aku langsung bertanya "maaf Tere tapi kenapa kamu bisa ada dimimpiku siapa kamu sebenarnya?" Dia menyodorkan jari kelingkingnya dan berkata "berjanjilah saat kamu mendengarnya kau takkan menjauh dariku" lalu ku ikat kelingkingku dan kuberjanji takkan melakukan hal itu, dan ia langsung menjelaskan semuanya.
"Aku Teresa, aku adalah Malaikat, Malaikat mimpi lebih tepatnya, aku selalu memperhatikanmu dari Surga, aku senang melihat kau tertawa dan tersenyum, dan aku sedih karena semenjak orang tuamu berpisah kau selalu bermimpi buruk dan itu membuat Beck kecil terlihat depresi setiap hari, lalu aku meminta izin Tuhan untuk mencoba turun kebumi dan mencoba memasuki mimpi mimpimu dan setiap 3 hari aku kembali dan setelah 3 hari disurga aku kembali turun kebumi, karena malaikat tak bisa berada dibumi lebih dari 3 hari karena itu sudah peraturan dari Tuhan, jadi saat kau kecil sebenarnya aku sudah ada didekatmu, aku ada disetiap mimpi senjamu entah menjadi orang yang hanya lewat dimimpimu atau sebagai teman khayalanmu dimimpi. Lalu setelah sekian lama didekatmu, aku berfikir, aku mulai menyukaimu dan tak ingin membuat kamu bersedih, yang awalnya itu hanya sebuah perasaan biasa semua malaikat yang berinteraksi langsung pada manusia, tapi seiring berjalannya waktu perasaan ini mulai berbeda, aku benar benar menyukaimu dan dengan kekuatanku aku mengatur mimpimu sedemikian rupa, aku maaf karena telah bertindak egois, sekali lagi maafkan aku." Lalu ia berhenti bicara dan merunduk seakan malu telah melakukan itu, lalu ku berdiri dari tempatku dan kupegang kedua tangannya dan ku bilang "Terima kasih banyak, sesungguhnya aku pun menyukaimu, apa tidak terdengar bodoh? Seorang manusia biasa mencintai Malaikat secantik dan sebaik dirimu? Sudah berapa hari kau disini? Apa kamu tidak kembali kesurga?" Wajahnya seketika memerah dan ia menjawab "aku sudah 10 hari disini, aku memotong sayapku agar aku tak bisa kembali kesurga, karena aku ingin disini, merasakan apapun yang kamu rasa dan membuatkan mimpi indah untukmu" setelah mendengar perkataannya tanganku langsung merespon untuk mendekap hangat dirinya dan tak ingin kulepas bagai orang yang takut kehilangan. Dan hari itu berakhir dengan indah, aku menemukan kekasih yang bahkan tak pernah terfikir olehku.
*2 bulan kemudian*
Hari demi hari kita lewati bersama, setelah lulus kuliah aku berencana untuk sedikit bersantai dan pergi jauh dari keramaian kota, dan tak lupa aku mengajak Teresa pergi bersamaku, dia terlihat senang dan terkadang dia sedikit melamun seperti memikirkan sesuatu tapi saat kutanya dia selalu menjawab "gapapa" mirip sekali dengan gadis manusia pada umumnya, oh ya dia telah merubah kebiasaanku untuk tak tertidur saat senja tiba, dan sekarang aku menjadi manusia yang tidurnya normal hahaha dan aku sekarang jadi bisa melihat keindahan senja yang tak pernah kulihat, dan lebih spesial lagi aku saat ini melihat senja bersamanya.
Belum juga matahari tenggelam, tiba tiba terlihat banyak malaikat turun dari langit dan ada sesosok malaikat ditengah ukurannya lebih besar dari yang disekelilingnya lalu ia berkata "Malaikat Teresa, kau harus dihukum karena tak menuruti perintah Tuhan, kau tak kembali kesurga setelah 3 hari turun kebumi dan coba lihat kau memotong sayapmu? kau akan kami bawa kembali kesurga! Altman, Ard bawa dia, dia akan dihukum sangat berat!" Aku merespon menggengam erat tangannya tapi dia mencoba melepaskan tapi tak bisa lalu dia menghadap kepadaku dan berkata "Ini bukan perpisahan, kita sudah saling janji untuk tak saling jauh kan? Tenang saja aku takkan pernah jauh darimu, aku akan selalu hadir dalam mimpimu, karena aku takkan pernah membuatmu bersedih kembali seperti dulu." lalu kulepas tangannya aku tak mampu berkata apapun kuhanya mampu menatap dirinya yang mencoba tersenyum meski kutau didalam hatinya telah menangis lalu mereka dengan cepat menghilang bak ditelan langit senja.
Saat senja, pertama kali kita bertemu meski hanya disebuah mimpi, saat senja pula terakhir kali kita bersama meski kuharap itu juga mimpi, aku senang bisa mengenalmu sesosok malaikat cantik, meski waktunya sangat singkat,dan yang aku ingin mengatakan kau akan selalu menjadi malaikatku, malaikat mimpiku, dan akan selalu menjadi Malaikat disetiap Senjaku.
((End))







